Sesuatu yang seharusnya bisa kulakukan 10 tahun lalu

Disini saya tidak akan membahas umur. Karena ga layak dibahas. Terlalu sensitif..hemuhemu.

Maka daripada itu saya akan lebih menghadirkan perihal yang lebih aman sesuai dengan judul post ini yakni sesuatu yang seharusnya bisa saya lakukan 10 tahun lalu dimana saat itu saya sedang bertumbuh kembang dan mengalami masa pancaroba dari merangkak sampai bisa berdiri. Ya, 10 tahun lalu itu saat saya berusia 9 bulan.

_woi…nyebut woi! Kalo bohong ya dikit-dikit aja…

Oke, jujur nih.. 10 tahun lalu adalah masa-masa indah saat saya bermain bersama teman-teman di bangku Sekolah Dasar.

_masih bohong tuh!

Oke oke, 10 tahun lalu saat saya udah di penghujung Sekolah Menengah Atas!

_nah gitu dong, jujur! Meski udah ga muda lagi yang penting jujur.

Anjirr! Ujung-ujungnya bahas umur juga. Hmm.. yowisslah, nasi sudah menjadi haji. Baru kemarin datang dari Mekkah. Kita lanjutkan saja postingan ini biar keliatan seperti blog profesional. Padahal untuk jadi amatir aja harus nombok ke admin wordpressnya..hoho.

Let’s to the point. Dengan waktu kurang dari 30 menit ini saya akan mencoba memaparkan segamblang-gamblangnya tentang apa-apa saja yang mestinya sudah sukses kulakukan 10 tahun silam.

_Buru-buru amat coy? Mau kemana lo? Kerja? Perasaan lo masih cuti panjang tanpa pesangon..

Gue mau makan coy. Laper!

Lanjut. Jadi, sesuatu yang seharusnya 10 tahun bisa kulakukan adalah..(pengulangan kalimat ini makin menjadi-jadi)

Pertama, bikin musik! Bikin album musik digital! Kenapa harusnya bisa? Karena saat itu saya sudah punya modal yang cukup. Seperangkat alat sholat..eh seperangkat komputer yang meski ga bagus-bagus amat tapi cukuplah buat sebuah lagu. Juga ditunjang skill musik saya yang saat itu sudah di rata-rata lah. Dan imajinasi bikin lagu juga sedang hangat-hangatnya. So, kenapa ga bikin? Dulu sempet coba pake sampo lain sih. Sebenarnya udah pernah bikin beberapa lagu dengan instrumen apa adanya sehingga menghasilkan lagu yang abal-abal tapi ga jelek-jelek amat juga. Buktinya beberapa temen minta lagu saya buat ngusir kecoak di rumahnya. Yah begitulah, dengan faktor utamanya adalah ‘malas’. Yup, kata ini menjadi momok yang luar biasa bagi saya saat itu. Padahal seiring berkembangnya teknologi dan software komputer, untuk membuat lagu menjadi semakin mudah dan dengan hasil hampir setara studio musik profesional. Sebuah kalimat singkat yang benar-benar terkutuk namun selalu saya ucapkan adalah, ‘besok aja bikinnya’. Besok? Besok?? Ini udah sepuluh tahun coy!! Berapa ribu besok itu?? Hingga kini program album musik digital itu hanya menjadi sebuah wacana. Ditambah kondisi sekarang yang waktu luang untuk bermain sangatlah terbatas dan tetap ditemani kata malas, sangat sulit rasanya merealisasikannya dalam waktu dekat.

Kedua..

Buset udah 30 menit aja berlalu. Padahal masih banyak yang perlu dijelaskan disini biar ga salah paham dan ujung-ujungnya jadi kepikiran. Tapi yang namanya perut udah meraung-raung, ya apa mau dikata dengan berat hati saya harus hentikan pembahasan yang sangat menarik ini sekarang. Semoga besok saya bisa melanjutkannya.

_Jangan dipercaya coy! Dia bilang besok.. ujung-ujungnya sepuluh tahun kemudian baru dilanjutin dikit. Jadi bagi temen-temen yang penasaran akan kelanjutan kisah abal-abal ini, sembari menunggu bisa dah kalian lanjutin ambil study S2 dulu, habis itu nikah dan punya anak dua. Kalo masih belum ada lanjutannya juga, bisa dah bantu-bantu Biksu Tong buat pergi ke barat ambil kitab suci. Moga-moga abis pulang dari sana lanjutan tulisan ini sudah muncul. Kalo ga muncul juga, di-sianida-in aja penulisnya ini. Ga ada yang keberatan kok.

So.. abaikan saja semua. Anggaplah ga ada sesuatu diantara kita selama beberapa menit ini.

Iphone 7 Iphone 7 Iphone 7

Oke mari kita bahas fenomena ini.

Iphone 7 baru saja rilis. Hal ini langsung menjadi perbincangan di semua media. Web, instagram, twitter, youtube, blog, semua berlomba untuk membahas ponsel pintar yang satu ini.

Oke, saya memang belum tahu pasti apa saja kelebihan yang diusung oleh Iphone 7 dibanding seri yang terdahulu. Yang saya tahu sejauh ini adalah handphone ini memiliki dual camera yang pasti kualitas gambarnya lebih baik serta mempunyai wireless headset yang digadang-gadang menjadi pioner untuk sensasi mendengar musik yang lebih nyaman dan praktis. Selain dua hal itu saya belum tahu keunggulan lainnya. Sedangkan dari sisi tampilannya jika dilihat sepintas masih sama dengan seri pendahulunya.

satu hal yang jelas-jelas unggul dari smartphone manapun pastilah dari segi harga. Ya harganya! Mahal? Kalo aku sih yes..hehe. Kisaran harga untuk Iphone 7 ini dari yang saya selidiki tadi adalah berkisar 18 hingga 20 jutaan. Wow.. untuk ukuran sebuah smartphone, harga segitu sangatlah mahal. Jika dipikir dengan akal sehat yang paling sehat, produk ini tidak akan laku dipasaran. Tapi sayangnya jaman sekarang yang namanya akal sehat sudah kalah popularitas dari hal yang bernama ‘gengsi’.

Ya, gengsi! Mungkin hal inilah yang menjadi pangsa pasar utama dari peluncuran produk terbaru dari apple ini. Bukan lagi mencari segmen-segmen yang spesifik seperti kalangan pebisnis, sosialita, bangsawan, jetset, dan lainnya. Karena gengsi adalah milik semua orang tanpa terkecuali. Cuma beda kadarnya saja, ada yang tinggi ada yang sedang dan sedikit yang rendah. Dan hal inilah yang membuat produk-produk keluaran dari merk berlogo apel gigitan luis suarez ini selalu laris manis dipasaran dan di semua segmen. Ok, dari segi kualitas memang bisa diacungi jempol. Tapi dari harga, kita bicara harga. Coba bandingkan dengan produk-produk smartphone dari negara tetangga dekat kita yakni Tiongkok yang semakin kesini selalu menghasilkan berbagai jenis smarthone terbaru dengan kualitas yang hampir mendekati produk-produk Apple. Banyak varian, banyak fitur-fitur menarik lainnya, dan yang pasti dengan harga yang JAUH lebih murah. Mari kita bicara harga lagi. Dengan makin maraknya pertumbuhan industri smartphone di Asia khususnya Tiongkok, membuat negara tersebut bersaing menghadirkan sesuatu yang lebih berkualitas dengan harga yang semakin ramah. Anggaplah dengan harga satu Iphone 7, kita bisa mendapat 4 sampai 5 produk dari negara Tiongkok ini dengan kualitas hampir setara. Jauh bukan? Tapi mengapa Iphone 7 ini tetap menjadi primadona di kalangan masyarakat dunia?

Kembali lagi kita bicara gengsi. Gengsi sungguh menjadi pemeran utama di era digital sekarang ini. Gengsi setingkat diatas kebutuhan pokok. Mengapa saya bilang demikian? Karena beberapa hari terakhir banyak saya lihat postingan di instagram, orang yang sudah membeli iphone terbarunya langsung posting foto selfinya dengan si Iphone ini tapi memotretnya menggunakan handphone lain. Jadi dia upload lebih bertujuan pamer Iphone 7 nya, bukan malah berfoto menggunakan iphone 7 nya itu yang jelas mempunyai kemampuan memotret lebih handal. Bisa dimengerti sih, mereka sudah merogoh kocek yang tidak sedikit demi mendapat si 7 tersebut. Rasa bangga sudah lebih dulu punya dari yang lain menjadi alasan utama untuk membelinya, sedangkan mungkin untuk manfaat fitur-fitur yang ditawarkan menjadi nomor dua.

GENGSI. Naik daun lo coy..! Respect..hehe.

Oke mari kita kaitkan secara acak kata-kata berikut ini. Gengsi – Iphone 7 – pamer – mahal – cabe cabean – om – didalam – Iphone 7 – pamer lagi – haram – halal – gengsi lagi – didalam lagi – dan lain sebagainya dan lain sepertinya.

Positif thinking aja sih coy.. dalam hal ini branding sangatlah berperan dalam penjualan sebuah produk. Apple dengan nama besarnya sudah menguasai jagat digital semenjak era millenium dimulai. Sedangkan Tiongkok yang mulai ikut menggeliat beberapa tahun terakhir harus mampu membersihkan namanya dari tren produk-produknya beberapa tahun lalu yang terkesan murah meriah. Jika dia mampu menunjukkan kualitasnya dengan branding yang kuat bukan tidak mungkin Iphone akan mulai sadar diri dan mulai menurunkan harga diri mereka demi bisa diterima lagi dalam masyarakat dunia.

Dan marilah kita melihat apa yang akan terjadi beberapa tahun kedepan. Apakah saya mampu membelinya atau tidak. Mungkin yang second lah. Secondnya second dah gapapa, asal chasingnya mulus. Buat gaya-gayaan doang. Trus pas ditanya ama calon mertua, “kamu punya apa?” Saya dengan bangga menjawab “Iphone 7 Om.. 2 biji lagi. Yang plus ama yang s”

“Ok..kalo gitu ntar malem langsung kesini aja sama keluarganya. Kita bahas acara akad nikahnya. Kalo bisa besok aja langsung. Trus malemnya resepsi undang temen-temen deket aja. Dangdutannya pake organ tunggal biar cepet..”

“Baik Om”

Insomnia Lagi

Waktu sudah menunjukkan pukul 01.15 dinihari. Tidak ada sedikitpun tanda-tanda ngantuk. Damn! Padahal besok libur! Kenapa?

Ok, sembari mata ini belum terpejam mari kita menulis ngalor ngidul seenak udel membahas sesuatu yang tiba-tiba muncul di benak dalam kurun sekarang.

Mario Teguh tidak mengakui anaknya. Fix! Dalam hal ini saya dipihak netral..kenapa? Karena saya benar-benar tidak tau mana yang benar. Dari sisi orang yang mengaku anaknya terlihat sangat yakin bahwa Mario Teguh adalah bapaknya. Ditunjang dengan paras wajah dan logat bicaranya yang sangat mirip. Masa itu rekayasa untuk mencari popularitas? kalo gitu, berarti dia sebelumnya harus permak wajah (operasi plastik?) dan belajar logat bicara Mario Teguh yang khas itu. Hmm..well ga segampang itulah.. Tapi dari sisi klarifikasi Mario Teguh juga tampak sangat meyakinkan kalo dia bukan anak kandungnya sampe berani nantang tes DNA. Baiklah, menurut saya pribadi melalui proses berpikir singkat padat dan lugas.. mungkin orang itu memang benar anak kandung dari Mario Teguh tapi dalam proses pembuatannya itu si mantan istri yang sedang mengandung tanpa sengaja berselingkuh dengan laki-laki lain sehingga membuat Om Mario geram dan meninggalkan mereka. Gitu aja sih menurut pikiran dangkal saya. Dan seandainya saja nanti benar dilakukan tes DNA, hmmm…pasti ribett! Yang namanya tes pasti bisa dipalsukan, manipulasi, dan segala bentuk kontroversinya itu pasti akan memakan waktu lamaaaaa… dan akan semakin lama lagi jika sudah masuk ke meja hijau! Kelar dah sudah, pasti bakal jadi sidang sinetron seperti…..

Yap. Seperti kasus KOPI SIANIDA JESICCA! ( Jesika atau jesicca atau jezika ya…whatever) Ok, satu lagi trend pertelevisian di negeri tercinta kita Indonesia ini, setelah heboh dengan siaran langsung pernikahan artis, siaran langsung proses melahirkan artis (yang ini no comment lah), dan sekarang hadir siaran langsung proses sidang kopi sianida! Bukan cuma sehari tapi hampir setiap hari coy..berjam-jam pula, lebih dari satu station TV pula, jadi headline di berbagai berita pula.. Buset dah! Ga kelar kelar…! Inilah yang namanya kalau kasus sudah masuk meja hijau dan sudah ada yang namanya pengacara, kuasa hukum, dan lain lainnya itu pasti ga akan ada yang mau ngalah. Selama bukti belum jelas, apapun bisa dilakukan untuk saling menuduh dan menjatuhkan. Ditambah lagi dengan semakin canggihnya teknologi, apapun bisa direkayasa. Rekaman video, suara, apapun itu bahkan waktu kejadian bisa diatur sedemikian rupa. Ok, kita bicara jaksa dan orang-orang yang bekerja di pengadilan. Saya tau mereka sudah berpengalaman memberi keputusan yang tepat. Tapi seiring perkembangan jaman, saya rasa sangat susah bagi beliau-beliau disana memutuskan mana benar dan salah. Karena semakin kesini semuanya semakin abu-abu, semua terlihat benar namun disisi lain terasa janggal. Ribet dah pokoknya. Sampai muncul wacana untuk memanggil Shinichi Kudo a.k.a detektif Conan untuk datang ke Indonesia menyelesaikan semua dalam waktu singkat. Guys.. dia cuma tokoh komik! Kalau mau, mending boyong tuh pengarang komiknya si Aoyama Gosho sekalian tanyain kapan tuh kelar komik Detective Conan? kasian kan Shinichi kecil terus, keburu kepala tiga ntar si Ran nya..ga nikah nikah dah.. Bzzzzz.. ok balik lagi ke sidang kopi yang di-sinetronkan ini. Indonesia memang jagonya membuat sesuatu menjadi booming. Apa-apa yang agak nyeleneh langsung jadi pembicaraan dimana-mana. Tapi jika sudah terjadi peristiwa besar lainnya, maka sesuatu yang booming sebelumnya langsung ditinggalkan begitu saja tanpa sisa. Semua beralih ke peristiwa baru lainnya itu. Hmm..sebut saja salah satunya….

Hoahemm…. yes ngantuk… thanks GOD!

Ayo kita tidur. Kita selesaikan sampai disini cerita ngalor ngidul ini.

Salam Super!

 

Caraku Sendiri!

Cepat sekali… semua berjalan semakin cepat. Tidakkah mereka tahu bahwa aku diam. Tidak mampu mengikuti semuanya. Bahkan sedikitpun. Mereka punya tuntunan, mereka mau seperti penuntunnya, mereka rela mengubah dirinya, mereka menjadi sama, sama seperti satu, kemudian menjadi sama semua. Dan Aku? entah kenapa aku tidak suka seperti itu. Tidak suka seolah-olah sama. Tidak suka menjadi seperti satu yang kemudian sama semua. Bukan angkuh, bukan individualis, bukan merasa benar sendiri. Cuma, rasanya nggak harus gitu juga untuk bisa mengikuti arus yang semakin cepat. Kenapa ga singgah dulu, minum kopi, menikmati pemandangan yang sudah dibuat susah payah oleh Tuhan.

Mungkin semua berpusat di pikiran sih. Pikiranku yang semakin menyalahkan semua perkembangan ini. Pikiranku yang gagal berkembang. Pikiranku yang mulai menghirup udara-udara negatif. Pikiranku yang masih di dalam kotak. Pikiranku yang hobi tidur dan makan serta bermimpi yang terlalu tinggi. Padahal cuma dia yang sibuk diantara indra-indra lainnya. Seperti kurang solid satu sama lain. Merasa paling mampu dan berkuasa. Menjadi semena-mena. Wajarlah bila temannya yakni mata, hidung, telinga, tangan, kaki, dan lainnya tidak mendukung rencana-rencana yang sudah begitu banyak dipikirkan oleh si pikiran. Semua mogok kerja. Malas. Bermalas-malasan. Maka biginilah jadinya. Aku masih diam ditempat. Stuck in the middle. Ketinggalan jauh.

Jalan satu-satunya yang tersisa kini adalah, aku harus bisa membuat sebuah roket yang mampu terbang melesat secepat halilintar level 9. Jadi biarlah aku tetap terdiam disini sambil merakit roket yang tidaklah sebentar sementara yang lain masih berlari kencang meninggalkan jauh. Maka apabila roket ini sudah selesai, aku akan langsung terbang melesat mengejar mereka yang masih saja berlari. Sejauh manapun posisi mereka saat itu, aku bersama roketku akan dengan sangat sangat sangat mudah melampaui mereka. Lalu akan kutinggalkan mereka sedikit didepan. Kumatikan sementara mesin roketnya, berjalan santai menunggu yang lain bisa mengejar. Dan ketika sudah terkejar, kuhidupkan lagi mesin roketku sembari mengajak mereka untuk ikut menumpang di roketku itu. Kita terbang bersama, namun kendali masih berada di tanganku. Akulah yang berkuasa. Aku!

Aku!

Aku Cinta Kau dan Dia

​Listen to Aku Cinta Kau dan Dia (cover).mp3 by dede gara #np on #SoundCloud

Buset…kenapa aku jadi keranjingan posting lagu ya..? Hmm..ya udahlah..udah terlanjur basah ya sudah mandi sekalian..

Oke ini lagu cover dari salah satu hits nya Ahmad Dhani berjudul Aku Cinta Kau dan Dia.. lagu yang iramanya megah dan gentle ini, walau liriknya terkesan cengeng tapi tetap berkelas. Memang dari segi musikalitas, Om satu ini aku acungi dua jempol. Kiblat musiknya yang sangat dipengaruhi nuansa lagu lagu dari Queen menjadikan karya yang diciptakannya terdengar megah dan sangat pantas diiringi lantunan orchestra klasik namun dengan feel rock ballad yang kuat. 

Cukup segitu ngebahas Ahmad Dhani, sisanya googling aja..pasti banyak artikel yang ngebahas sepak terjang beliau. Cuma, jangan baca artikel tentang dia jadi calon gubernur deh..ntar malah illfeel. Cukup sebenarnya dia fokus di musik dan menghasilkan karya hebat lainnya maka namanya akan menjadi legenda musik terbaik Indonesia di masa depan.

Dan lagu ini aku nyanyikan selepas kumandang adzan maghrib. One take one done..jadi suara ama keyboard masih amburadul ( emang dari sononya sih). Itu saja..

Tak Kan Kembali

​Listen to Tak Kan Kembali by dede gara #np on #SoundCloud

Ya udahlah.., kalo ga ingin balik ya jangan balik. Rasa emang ga bisa dipaksa. Dan jangan juga kembali cuma karena merasa  bersalah. Karena itu bukanlah rasa yang bisa bertahan lama. Tapi yang perlu lo tau, gue akan tetap disini. Bukan semata menunggu lo kembali, cuma ingin menjaga rasa yang dulu sempat menjadi asa. Hingga tiba saatnya seorang lain datang membantu gue menanam benih rasa yang baru. Bersama merawatnya menjadi tumbuh besar dan kuat.

What Are You Doing There

​Listen to What Are You Doing There by dede gara #np on #SoundCloud

Apa yang sedang kau lakukan disana?

Bukannya aku tidak percaya apa yang kau katakan

Cuma rasa curiga pasti senantiasa menyelimuti

Karena manusia memang punya hak untuk berbohong

Dan aku bukanlah seorang yang mampu membatasi itu

Sembari menahan rasa

Lebih tepatnya basi basi mengawali sebuah percakapan

Sekali lagi aku bertanya

What are you doing there?

Cinta Gombal

Iseng-iseng liat file lama.. ternyata ada lagu. ya lagu.. laguku.. lagu yang dibuat sendiri olehku. Aku yang bikin semuanya lho.. (merasa bangga padahal biasa saja). Bermodal niat dan merica secukupnya terciptalah saat itu sebuah lagu dengan instrumen sederhana, lirik acak adut, serta suara yang antah berantah. Lah..pokoke jadi lah lagu, walau ragu. Sehari kemudian langsung dipamerin ke temen-temen. Dua hari kemudian mereka rawat inap selama seminggu. Alhasil lagu ini cuma dikumandangkan satu hari saja. Setelah itu jadi ragu mendengarkan kepada yang lain. Takut timbul korban-korban tak bersalah berikutnya. Padahal jika ditelaah lebih dalam, lagu ini ga jelek-jelek amat sih. Anggaplah lagu ini bagaikan buah durian pertama kita. Awal mencoba memang terasa mual, tapi setelah dicoba lagi dan lagi barulah terasa nikmat yang luar biasa hingga menjadi ketagihan dan mabok. Nah..itu! (maunya gitu tapi sayangnya ga gitu).

Yah, pada akhirnya ini hanya menjadi sebuah lagu pintas lalu. Sekali didengar langsung hilang tak berbekas dari ingatan. Sebelas dua belas lah sama gula kapas. Nyess-nikmat-hilang..

Sekilas lirik :

Kulalui hari ini denganmu, habiskan malam juga denganmu.. selalu denganmu.

Kuhirup udara pagi denganmu, memetik bintang juga denganmu.. selalu denganmu.

Saat malam tergantikan oleh sang fajar, biarkan ku tetap memuja hadirmu.

Walau ini naif tuk diungkapkan

Walau orang biasa tuk mengatakan

Tapi tak akan bosan ku ucapkan

Ku sayang padamu, ku cinta padamu, kamulah hidupku.

Wooooo hoooooo wooooo hooooo hooooooo hooooooooooooooooooooo…..

Hoooooooooooo…hooooooooo….hoooooooo…hoooooooooooooooooooooo

 

Sungguh lirik yang sangat murah meriah. Satu orang teman sempat memuji. Dia bilang liriknya bagus, apalagi pas bagian woooooo hoooooo hoooooo nya itu..sangat puitis.

Langsung tutup buku. drop..

Kemesraan (Ukulele Cover)

‘Hatiku damai, jiwaku tentram bersamamu…’

Ahh..baper gua dengerinnya… Ada mie instant ga ya di dapur?

Kayaknya sih ada.

Yowisslah ( asli lagi males ngetik )

Dengerin aja dah lagunya, jangan terlalu dihayati..ntar kupingnya sakit. Suara cempreng ga jelas kayak gitu sok-sok an cover lagu. Hmm..

Pokemon Go

Oke.. mari kita bahas fenomena ini.

Hmm..mungkin besok saja.

Saya lagi main.

Sembari menunggu saya bosan main game ini, silahkan disimak lagu opening dari serial pokemon season pertama. Menurut saya lagu ini yang paling bagus diantara lagu-lagu pokemon setelahnya. Feelnya kerasa dan membuat semangat untuk nangkep pokemon lagi. Oke sekian..

 

Kalo nggak besok, mungkin minggu depan ya